Tak rela cintanya tak tersampaikan, wabah zombi yang menjangkitnya bukan jadi halangan baginya untuk terus memperjuangkan cintanya. Dalam tubuh matinya ia melangkah, meski seolah tak berjiwa tapi cintanya masih menyala. Ditemuinya kemudian, lelaki yang ia kasihi, dengan sisa api cintanya yang tak kunjung padam, menggerakkan raga, menggoncang jiwa. Akankah kata ” cinta” yang dulu dia ingin katakan bisa terucap? meski dalam tubuh yang tidak lagi hidup?
Liv
Liv
Warna
Bookmark
Komentar